Makrifat kepada Allah sebagai puncak tujuan hamba.
Marifah kepada Allah adalah puncak keuntungan seseorang hamba. Maka apabila Tuhan telah membukakan bagimu suatu jalan untuk mengenal kepada-Nya, tidak usahlah kau hiraukan berapa banyak amal perbuatanmu; meskipun masih sangat sedikit amal kebaikanmu sekalipun. Sebab marifah merupakan suatu karunia pemberian langsung dari Allah, maka ia sekali-kali tidak bergantung pada banyak atau sedikitnya amal kebaikan.
IDZAA FATAHA LAKA WIJHATUN MINAT TA-ARRUFI FALAA TUBAALI MAAHAA IN QALLA AMALUKA FAINNAHU MAA FATAHAHAA LAKA ILLA HUWA YURIIDU AN YATA-ARRAFA ILAIKA ALAM TA-LAM ANNAT TA-ARRUFA HUWA MUURIDUHU ALAIKA WAL A-MAALU ANTA MUHDIHAA ILAIHI WA-AINA MAA TUHDIIHI ILAHI MIMMAA HUWA MUURIDUHU ALAIKA.
Apabila Tuhan membukakan bagimu suatu jalan untuk marifah, maka jangan menghiraukan soal amalmu yang sedikit, sebab Tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Dia akan memperkenalkan diri kepadamu.Tidakkah kau ketahui bahwa marifah itu semata-mata pemberian karunia Allah kepadamu, sedang amal perbuatanmua hadiah daripadamu, maka dimanakah letak perbandingannya antara hadiyah dengan pemberian karunia Allah kepadamu?
Fitrah manusia mengenal Allah, baik dalam pengertian aam(umum) maupun dalam arti khush (khusus). Yang dimaksud mengenal Allah dalam pengertian umum ialah pengenalan iman kepada Allah, sebagaimana yang dikaji dalam aqoidul iman yang sangat mendasar. Itulah ilmu tauhid yang disebut sebagai inti agama. Atau pokok dari segala yang pokok. Dengan kata lain, tauhid merupakan keyakinan yang paling dasar untuk diajarkan kepada setiap manusia sebelum lebih jauh menjalar pada aspek-aspek lain dalam agama.
Apabila Tuhan membukakan bagimu suatu jalan untuk marifah, maka jangan menghiraukan soal amalmu yang sedikit, sebab Tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Dia akan memperkenalkan diri kepadamu.Tidakkah kau ketahui bahwa marifah itu semata-mata pemberian karunia Allah kepadamu, sedang amal perbuatanmua hadiah daripadamu, maka dimanakah letak perbandingannya antara hadiyah dengan pemberian karunia Allah kepadamu?
Fitrah manusia mengenal Allah, baik dalam pengertian aam(umum) maupun dalam arti khush (khusus). Yang dimaksud mengenal Allah dalam pengertian umum ialah pengenalan iman kepada Allah, sebagaimana yang dikaji dalam aqoidul iman yang sangat mendasar. Itulah ilmu tauhid yang disebut sebagai inti agama. Atau pokok dari segala yang pokok. Dengan kata lain, tauhid merupakan keyakinan yang paling dasar untuk diajarkan kepada setiap manusia sebelum lebih jauh menjalar pada aspek-aspek lain dalam agama.
Adapun yang dimaksud pengenalan secara khusus ialah mengenal Allah dalam arti Marifatullah (melihat Allah) dengan matahati. Maka ia melihat Tak ada perbuatan yang bertebaran di alam ini , kecuali perbuatan Allah; Tak ada nama yang melekat pada suatu apapun, melainkan nama Allah; Tak ada sifat yang mewarnai diri, kecuali sifat Allah; Tak ada zat yang meliputi makhluk, melainkan Zat Allah. Dengan tahapan Ilman Yaqin, Ainul Yaqin, Haqqul Yaqin dan Akmalul Yaqin[1][1].
Anugrah Allah kepada hamba yang dikasihiNya merupakan lensa marifah yang hakiki kepada-Nya. Sebab bagi orang yang tak dapat anugerah Allah, ia mengenal Tuhan mereka menurut versi angan khayal mereka. Seperti Firaun yang menuhankan dirinya, Namrud menuhankan patung batu (arca) dan di zaman kini banyak orang yang menuhankan sesuatu selain Allah, seperti menuhankan kekuatan alam dan teknologi. Mereka itu sebagai contoh orang yang tidak mendapat anugerah marifah dari Allah.
Jika Allah telah menunjukkan kepada hamba-Nya dengan sebagian sebab-sebab sehingga ia menjadi orang yang marifah, kemudian kepadanya dibukakan pintu kemarifahan yang tetap (sakinah) sehingga ia mendapat ketenangan yang luar biasa. Dan ini merupakan nikmat yang paling besar.
Jika Allah telah menunjukkan kepada hamba-Nya dengan sebagian sebab-sebab sehingga ia menjadi orang yang marifah, kemudian kepadanya dibukakan pintu kemarifahan yang tetap (sakinah) sehingga ia mendapat ketenangan yang luar biasa. Dan ini merupakan nikmat yang paling besar.
Hal ini pernah dialami oleh Nabi Ibrahim as dalam mengenal Tuhannya: Dan demikian Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: Inilah Tuhanku. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:Saya tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: Inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah akau termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan[2][2].
Ibrahim as. dapat anugerah marifah kepadaNya dengan melalui perjalanan yang tentunya melelahkan, tetapi hal itu telah diganti dengan rasa nikmat yang besar serta ketenangan yang sangat luar biasa.
Kemudian yang terjadi pada perjalanan Nabi Musa as. dalam mengenal Tuhannya:
Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: Hai Musa. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah , tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku[3][3]. Dan telah Kami janjikan kepada Musa sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: Gantikanlah aku dalam (meminpin ) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan ketika Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa: Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau. Tuhan berfirman: Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, gunung itu jadi hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman[4][4].
Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: Hai Musa. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah , tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku[3][3]. Dan telah Kami janjikan kepada Musa sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: Gantikanlah aku dalam (meminpin ) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan ketika Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa: Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau. Tuhan berfirman: Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, gunung itu jadi hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman[4][4].
Liku liku perjalanan Nabi Ibrahim as dan Nabi Musa as dalam mencari Tuhannya yang sebenarnya tampak penuh dengan tantangan . Tetapi semua peristiwa yang dialaminya bermuara pada alur bimbingan-Nya, mereka tidak bisa mengelak dari alur itu. Maka itulah yang disebut Anugerah Allah. Sehingga mereka berdua menemukan Ilahul Haq alias Tuhan yang sesungguhnya, yaitu Allah.
Apabila kamu dibukakan pintu marifah yang hakiki maka janganlah kamu hiraukan amalmu yang sedikit. Sebab di atas telah diterangkan bahwa marifah itu adalah anugerah dari Allah yang datangnya tidak menggantungkan akan banyak atau sedikitnya amal kebaikan.
Marifah adalah anugerah Allah yang didasari kasih Tuhan kepada hamba-Nya. Adapun amal ibadah sebagai persembahan hamba kepada Tuhannya. Dimisalkan; anugerah itu seperti martabat seorang budak yang diangkat oleh raja menjadi perdana menteri. Adapun amal ibadah seumpama upeti rakyat kepada rajanya. Maka betapa sangat jauh perbedaan antara keduanya.
Ketahuilah wahai para salikin! Sesungguhnya maksud dan tujuan kebanyakan manusia memperbanyak amal kebaikan itu adalah agar mereka dapat mendekatkan (Taqarrub) dirinya kepada Allah dengan amal itu. Tetapi perlu disadari bahwa itu tidak akan berubah maksudnya karena banyak atau sedikitnya amal seorang hamba.
Dalam hal ini dapat dimisalkan seperti orang yang sedang menderita sakit, disebabkan penyakit yang dideritanya maka menjadi berkuranglah ibadahnya kepada Allah. Boleh jadi penyakit yang dideritanya itu sebagai sebab dan isyarat terbukanya pintu kemarifahan kepada Allah.
Dalam hal ini dapat dimisalkan seperti orang yang sedang menderita sakit, disebabkan penyakit yang dideritanya maka menjadi berkuranglah ibadahnya kepada Allah. Boleh jadi penyakit yang dideritanya itu sebagai sebab dan isyarat terbukanya pintu kemarifahan kepada Allah.
Oleh sebab itu jangan mempunyai perasaan banyaknya amal ibadah yang tertinggal disebabkan sakit. Dengan sakit yang dideritanya itu bisa merasa dekat dengan Allah. Perasaan lapang dada, luas hatinya dan telah meninggalkan berbagai kenikmatan dunia seraya diiringi oleh rasa cinta negeri akhirat. Juga telah siap tuk meninggalkan dunia nan fana sebelum kematian itu datang. Ini juga sebagai pertanda orang yang telah mendapatkan Nur Ilahi atau anugerah Allah. Kesadarannya bahwa Allah bisa berbuat apa saja menurut
Ihsan berarti baik atau berbuat baik. Menurut istilah,
Ihsan adalah keadaan seseorang dalam beribadat kepada Allah SWT seakan-akan dia melihat Allah dengan mata hatinya
Ihsan berarti baik atau berbuat baik. Menurut istilah, ihsan adalah keadaan seseorang dalam beribadat kepada Allah SWT seakan-akan dia melihat Allah dengan mata hatinya
Ihsan menurut Hadis ini adalah hadirnya Allah dalam hati sanubari pada waktu beribadat kepada-Nya, sehingga dengan demikian ibadat itu bersambung dan sampai kepada-Nya ketika itu juga. Kehadiran ini tidak mungkin tercapai kecuali terpenuhi dua syarat, yaitu :
(1) bersihnya hati nurani kita dari dosa dan noda, dan
(2) ikhlasnya ibadat kita hanya semata-mata kepada Allah.
(1) bersihnya hati nurani kita dari dosa dan noda, dan
(2) ikhlasnya ibadat kita hanya semata-mata kepada Allah.
Kesucian dan keihlasan ini juga tidak mungkin tercapai, kecuali beribadat dengan metodologi tarikatullah yang maha tinggi. Oleh sebab itu kata beliau selanjutnya, kewajiban pertama seseorang setelah beriman adalah memasuki dan mengamalkan tarikatullah yang tinggi, baik laki-laki maupun perempuan. Menurut beliau pendapat ini adalah pendapat sebagian besar para ulama berdasarkan Al Quran dan Sunnah Rasul. (Sulaiman Zuhdi 1288 H : 7 - 8).
Seorang sufi setelah melalui makam-makam seperti tobat, zuhud, fakir, sabar, tawakal, ridla, mahabah, dan makrifat, dapat melihat Tuhan dengan mata hati (sirr) yang terdapat dalam roh atau kalbu
Abdul Karim al-Jili (tokoh tasawuf) memasukkan ihsan sebagai salah satu station (makam) yang harus dilalui oleh calon sufi dalam mencapai derajat insan kamil(manusia yang sempurna). Setelah sampai pada derajat tersebut, calon sufi menempuh taraqi (jalan naik) untuk memperoleh nur Muhammad dengan melalui tiga tahap yaitu bidayah(permulaan), tawassut (pertengahan), dan khitam(terakhir). (Ensiklopedi Islam 1994, 2 : 179).
tasawuf adalah segala usaha dan ikhtiar untuk berakhlakul karimah, beribadat yang khusuk, dengan cara mujahadah terus menerus dengan cara atau metode tertentu, sehingga diri rohani kita menjadi besih, dapat dekat kepada Allah SWT, guna memperoleh ridla dan Nur Uluhiyah-Nya. Pada bagian lain, pakar tasawuf mengatakan ihsan itu adalah ajaran muraqabah, tahalli dan tajalli
Hadis Jibril riwayat Bukhari Muslim tersebut di atas tadi, bahwa pelaksanaan Ihsan wajib hadir Allah SWT secara maknawi pada waktu kita melaksanakan ibadat. Hadirnya Allah dalam hati sanubari pada waktu seseorang beribadat tidak mungkin, kecuali terpenuhi 2 (dua) syarat, yaitu, sucinya hati nurani dan ikhlasnya seseorang yang beribadat itu. Suci dan ikhlas itu tidak mungkin dicapai, kecuali melalui metode atau cara tertentu, yaitu tasawuf dengan metode tarikat yang agung.
tasawuf itu adalah ilmu batin, ilmu rohani yang berpusat pada hati nurani. Ilmu Fikih adalah ilmu zahir, ilmu yang membahas tentang masalah syariat dan rukun ibadat, sah dan batalnya ibadat, masalah kemasyarakatan dan lain-lain yang dikelola oleh akal, yang berpusat pada otak. Sering juga dikatakan bahwa Ilmu Tasawuf itu Ilmu Hakikat, sedangkan Ilmu Fikih itu dinamakan Ilmu Syariat.
Hati itu Hijab
Man Arofa Nafsahu Faqod Arofa Robbahu, barangsiapa mau mengenal dirinya niscaya dia akan lebih mengenal ( di bukakan hikmah tuhannya ).
Ilmu hikmah adalah ibarat sebuah lentera yang mampu melihat bahkan dalam kegelapan sekalipun, akan tetapi di perlukan sebuah hati yang istiqomah dan arif dalam memahami hikmah yang mampu memahami hikmah sebagai sebuah hakekat ilmu Allah swt yang dalam setiap peristiwa pasti terkandung sebuah manfaat / hikmah yang telah Allah swt berikan sebagai suatu pelajaran supaya manusia selalu berfikir dalam rangka mencari kebenaran atas ayat-ayat Allah swt meskipun tetap dengan kesadaran bahwa otak manusia adalah sangat terbatas.
Akan tetapi apabila hati manusia apabila telah tertutup dengan Nafs , nafs dunia, ujub, khibir, riya, maka akan tertutuplah kearifan hati sehingga hati jadi beku dan di butakan akan segala ilmu Allah tersebut
7 golongan manusia pd hri kiamat
Sabda Nabi
Dari Abu Hurairah r. a., dari Nabi saw., sabdanya, "Allah swt. akan memberikan naungan kepada tujuh golongan manusia pada hari kiamat, di mana tidak ada naungan ketika itu kecuali naungan Allah :
1. Imam (pemimpin) yang adil.
2. Pemuda yang terdidik/terlatih sejak kecil dalam menyembah Allah.
3. Seseorang yang hatinya terpaut di masjid.
4. Dua orang yang saling mengasihi kerana Allah; mereka berkumpul kerana Allah dan berpisah kerana Allah.
5. Seorang lelaki yang dirayu untuk berbuat keji oleh seorang wanita yang cantik, lantas ia menolak dengan berkata lembut, "Aku takut kepada Allah".
6. Seorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya.
7. Seorang yang mengingat Allah waktu bersunyi-sunyi, lantas meleleh air matanya."
(HADIS SAHIH BUKHARI/MUSLIM)
(HADIS SAHIH BUKHARI/MUSLIM)
12 golongan bangkit dari kubur
12 Golongan Umat Bangkit Dari Kubur.Firman Allah swt dalam surah al-Naba ayat 18:-"Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok."Adalah diriwayatkan bahawa ayat yang tersebut di atas pernah ditanyakan oleh Saidina Muaz bin Jabal, katanya, "Ya Rasulullah, apa maksudnya ayat ini?" Maka Rasulullah SAW menangis sebelum menjawab soalan tersebut kerana inilah yang selalu dibimbangkan oleh baginda. Lalu baginda menjawab:"Ya Muaz, umatku kelak apabila bangkit dari kubur akan menjadi 12 golongan. Sebanyak 11 golongan akan memasuki neraka dan hanya 1 golongan sahaja yang akan memasuki syurga. Adapun 11 golongan yang memasuki neraka adalah seperti berikut:-
1. Mereka yang tidak mempunyai kaki dan tangan. Ini adalah kerana mereka suka menyakiti hati jiran tetangga.
1. Mereka yang tidak mempunyai kaki dan tangan. Ini adalah kerana mereka suka menyakiti hati jiran tetangga.
2. Mereka yang menyerupai babi. Ini adalah balasan bagi orang yang suka melengah-lengahkan solat lima waktu.
3. Mereka yang perutnya besar seperti gunung dan dipenuhi dengan ular dan kala. Inilah balasan bagi mereka yang enggan mengeluarkan zakat.
4. Mereka yang keluar darah dari mulutnya. Inilah balasan mereka yang berdusta.
5. Mereka yang berbau busuk seluruh badannya. Ini adalah balasan mereka yang mengaut keuntungan dalam jual beli atas penipuan.
5. Mereka yang berbau busuk seluruh badannya. Ini adalah balasan mereka yang mengaut keuntungan dalam jual beli atas penipuan.
6. Mereka yang dicincang-cincang pada tengkuk dan bahu. Ini adalah balasan mereka yang menyaksikan maksiat atau perbuatan jahat.
7. Mereka yang keluar dengan tidak berlidah dan keluar nanah dan darah dari mulut. Ini balasan mereka yang tidak mahu menyaksikan kebenaran.
8. Mereka yang keluar dalam keadaan terbalik iaitu kepala dibawah dan kakinya keatas. Ini adalah balasan mereka yang berzina serta mati sebelum bertaubat.
9. Mereka yang berwajah hitam, bermata biru dan perutnya penuh api. Ini balasan mereka yang memakan harta anak yatim secara zalim.
9. Mereka yang berwajah hitam, bermata biru dan perutnya penuh api. Ini balasan mereka yang memakan harta anak yatim secara zalim.
10. Mereka yang kulitnya penuh kudis dan penyakit2 lain yang menjijikan. Ini adalah balasan mereka yang berani melawan kedua ibu bapanya.
11. Meraka yang buta matanya dan hatinya, giginya seperti tanduk, bibirnya berjuntai hingga keperut, dari perut dan pehanya keluar kotoran. Ini adalah balasan mereka minum minuman keras.
Dan satu golongan yang masuk ke syurga ialah:
Dan satu golongan yang masuk ke syurga ialah:
12. Mereka yang wajahnya bagaikan bulan purnama, berjalan di atas titian Mustaqim laksana kilat. Ini balasan orang yang beramal salih dan menjauhi maksiat serta mendirikan solat lima waktu dan mati dalam keadaan bertaubat."Muhasabahlah diri kita, dalam golongan mana sebenarnya kita berada. Moga kita berada dalam golongan orang yang beramal soleh.
InsyaAllah
InsyaAllah
TANDA-TANDA KEMATIAN UNTUK ORANG ISLAM
( KURSUS PENYELENGGARAAN JENAZAH OLEH USTAZ ABDULLAH MAHMUD -KOR AGAMA TENTERA DARAT DI SURAU ANSAR, LORONG KIRI 5, JALAN DATUK KERAMAT, KUALA LUMPUR)
Adapun tanda-tanda kematian mengikut ulamak adalah benar dan ujud cuma amalan dan ketakwaan kita sahaja yang akan dapat membezakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulallah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hinggalah akhirnya hayat Baginda. Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehinggakan beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali cuma ketika sampai bahagian tubuh dan kepala sahaja beliau telah memanggil abangnya iaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk engkafankan bahagian mukanya.Adapun riwayat -riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersedia dalam perjalanan menghadap Allah SWT. Walaubagaimanapun semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam sahaja manakala orang-orang kafir iaitu orang yang menyekutukan Allah nyawa mereka ini akan terus di rentap tanpa sebarang peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT.Adapun tanda-tanda ini terbahagi kepada beberapa keadaan :
Tanda 100 hari sebelum hari mati.Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disedari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Walaubagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma samada mereka sedar atau tidak sahaja. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka sedar dan berdetik di hati bahawa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sedar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesedaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian , tanda ini akan lenyap begitu sahaja tanpa sebarang munafaat. Bagi yang sedar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memunafaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.
Tanda 40 hari sebelum hari matiTanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikatmaut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikatmaut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikatmaut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
Tanda 7 hariAdapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan.
Tanda 40 hari sebelum hari matiTanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikatmaut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikatmaut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikatmaut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.
Tanda 7 hariAdapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan.
Tanda 3 hariPada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.
Tanda 1 hariAkan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.Tanda akhirAkan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikatmaut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.
PENUTUPSesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah SWT semuga kita adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi kesedaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan samada dari Allah SWT mahupun dari manusia sendiri dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita. Walaubagaimanapun sesuai dengan sifat Allah SWT yang maha berkuasa lagi pemurah lagi maha mengasihani maka diriwatkan bahawa tarikh mati seseorang manusia itu masih boleh diubah dengan amalan doa iaitu samada doa dari kita sendiri ataupun doa dari orang lain. Namun ianya adalah ketentuan Allah SWT semata-mata.Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semuga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT serta kelapangan masa dan kesihatan tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita untuk mencari keredhaan Allah SWT samada di dunia mahupun akhirat.Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah SWT dan apa yang salah dan silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.
WALLAHUA`LAM
WALLAHUA`LAM
Perusak Hati
Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib. Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, 'bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur.'
1. Bergaul dengan banyak kalangan Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman.
2. Larut dalam angan-angan kosong Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi.
3. Bergantung kepada selain Allah Ini adalah faktor terbesar perusak hati.
4. Makanan Makanan perusak ada dua macam. Pertama , merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina. Kedua , merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan karenanya ia mudah mengikuti komando setan.
3. Bergantung kepada selain Allah Ini adalah faktor terbesar perusak hati.
4. Makanan Makanan perusak ada dua macam. Pertama , merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina. Kedua , merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan karenanya ia mudah mengikuti komando setan.
5. Kebanyakan tidur Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas.
Meneroka Rahsia Diri
Bismillahirrahmanirrahim
Meneroka Rahsia Diri melalui ILMU,TEKNIK PERNAFASAN & TAFAKUR."
"Membina kekuatan jiwa,mental dan penyembuhan penyakit zahir dan batin"
Firman Allah s.w.t
"Maka ingatlah kepada-Ku, nescaya Aku ingat kepadamu (bersama dan melindungi hambaNya)..."(al-Baqarah:152)
Tenaga zikir adalah tenaga dari Illahi, ia mempunyai cahaya yang hebat yang datang dari alam Lahut.Energi zikir akan menyucikan segala kekotoran pada qalbi sehingga qalbinya akan terkeluar cahaya alam Lahut yang tertutup selama ini disebabkan kekotorannya.Cahaya ini akan bersinar dan meningkatkan frekuensi cahaya pada qalbi dan seterusnya mengeluarkan segala tenaga yang rendah pada jiwanya (mazmumah).Ia juga akan bergerak menguatkan Ruh Sultani iaitu cahaya akal sehingga akalnya mempunyai daya ketahanan yang kuat, berfikir tajam dan kreatif.
Zikir yang digabungkan dengan teknik pernafasan yang betul, atau disebut oleh ahli Tasawuf sebagai zikir nafas, akan memberikan kesan yang lebih hebat.Imam Ghazali mengatakan zikir yang dilakukan dengan cara menahan nafas akan mempercepatkan proses penyucian hati (membakar mazhumah).
Pernafasan yang betul akan memaksimumkan penyerapan oksigen yang amat penting dalam kehidupan dan kesihatan manusia.Kekurangan oksigen menyebabkan seseorang terdedah kepada pelbagai penyakit.
Zikir Nafas juga dapat merawat gangguan halus sama ada dari sihir atau pun, jin ialah dengan mengeluarkan penyakit dari diri serta memastikan pesakit mempunyai sistem pertahanan yang kuat agar segala iblis atau sihir tidak dapat menembusinya semula setelah ia sembuh.
Rawatan energi zikir juga akan menumpukan pengumpulan tenaga zikir pada qalbi (jantung) untuk mengeluarkan syaitan dari dalam darah.Apabila tenaga zikir terkumpul di jantung, maka ia akan menghantar tenaga itu keseluruh badan melalui sistem peredaran darah, seterusnya menghancurkan segala tenaga yang rendah (jin dan syaitan) tidak kira di mana ia berada dalam tubuh pesakit.
(Zikir Nafas)
Setiap kita yang hidup mesti mempunyai nafas, melihat, mendengar, merasa dan ini semua termasuk di dalam sifat al hayat. Kita boleh hidup tanpa mata, telinga, tangan dan anggota tubuh yang lain tetapi kita tidak boleh hidup tampa nafas. Kita boleh berjalan, berkata-kata dan melakukan apa saja, ini semua berlaku kerana qudrat dan iradat Allah. Dan nafas berada didalam qudrat dan iradat Allah.
Di mana permulaan dan letaknya nafas ini?
Untuk mengetahuinya kita harus kembali pada asal kejadian kita iaitu di antara pertalian ibu dan anaknya. Mula terjadi benih diperut ibu ialah di bahgian PUSAT. Di situlah mulahnya nafas dan dari situ mulalah benih itu membesar menjadi anggota tubuh yang sempurna.
Dimanakah letaknya rahsia diri kita yang sebenarnya?
Dimanakah letaknya rahsia diri kita yang sebenarnya?
Letaknya rahsia diri kita ialah di atas PUSAT( jaraknya dua jari diatas pusat). Kerana di situlah mulanya kejadian kita. Dan situlah letaknya pengenalan kita pada Allah. Untuk mencapai kemakam tersebut ada 3 tahap atau latihan yang perlu kita lakukan.
-Menfanakan diri (mematikan diri)
-Menfanakan diri (mematikan diri)
-Mengqasadkan diri dalam afal Allah (perbuatan Allah)
-Mengqasadkan diri dalam ilmu Allah (pengetahuan Allah)
Pengetahuan Allah amat luas dan tidak terbatas.
Kalau Dia tidak berpengetahuan, munkinkah terjadi segala sesuatu ini? Tentu tidak akan terjadi.
Mustahil kalau Allah itu bodoh.Adapun pengetahuan manusia makhluk tetap terbatas. Sedang Allah Yang Maha Ada, justeru Dialah yang mencipta akal dan pengetahuan.
Dan kunci/pokoknya amalan ini ialah: Lahaulawala quwwata illabillahi aliyyil azhim
Tahap 1
Mematikan diri dengan cara mengumpulkan segala nafas kita di bahgian qalbi (maqamnya alam malakut) lalu ditarik ke atas di bahgian umbun-umbun kepala (maqamnya alam jabarut) sambil tarik nafas dan bila sudah sampai kebahgian umbun-umbun kepala lalu tahan nafas untuk seketika. Selepas itu turunkan/lepaskan nafas hingga kebahgian 2 jari di atas PUSAT (maqamnya alam lahut) lalu tahan nafas untuk seketika. Kosongkan fikiran dan tumpukan pada point iaitu 2 jari di atas PUSAT. Rasakan pada waktu itu kewujudan kita telah tiada yang ada hanya Allah. Selepas itu ambil nafas seperti biasa seketika dan lakukan lagi latihan 1.
Dan kunci/pokoknya amalan ini ialah: Lahaulawala quwwata illabillahi aliyyil azhim
Tahap 1
Mematikan diri dengan cara mengumpulkan segala nafas kita di bahgian qalbi (maqamnya alam malakut) lalu ditarik ke atas di bahgian umbun-umbun kepala (maqamnya alam jabarut) sambil tarik nafas dan bila sudah sampai kebahgian umbun-umbun kepala lalu tahan nafas untuk seketika. Selepas itu turunkan/lepaskan nafas hingga kebahgian 2 jari di atas PUSAT (maqamnya alam lahut) lalu tahan nafas untuk seketika. Kosongkan fikiran dan tumpukan pada point iaitu 2 jari di atas PUSAT. Rasakan pada waktu itu kewujudan kita telah tiada yang ada hanya Allah. Selepas itu ambil nafas seperti biasa seketika dan lakukan lagi latihan 1.
Tahap 2
Mengqasadkan diri kita pada pergerakan Allah iatu segala gerakan yang berlaku pada diri kita bukan lagi gerakan kita tetapi adalah gerakan Allah. Kembali pada pokoknya Lahalauwala quwata illabillahi aliyil azhim. Bahawasanya apa saja gerakan yang berlaku pada diri kita bukan lagi gerakan kita tapi adalah qudrat dan iradat Allah.
Misalnya: Kita lakukan latihan 1 dan bila sampai saja di point (PUSAT) kita bermohan pada Allah agar memberi kita pergerakan . Dan selepas itu serahkan segala-galanya pada gerakan Allah jangan difikirkan apakah gerakan yang hendak kita lakukan. Pergerakan ini boleh digunakan dalam membantu mereka yang dalam kesusahan seperti scan tubuh pesakit.Kosongkan fikiran kita dan biarkan tubuh kita beregrak dengan sendirinya. Waktu itu bukan kita lagi yang mengawal tubuh kita tetapi adalah dari gerakan qudrat iradat Allah.Setiap apapun yang disaksikan oleh mata hendaklah ditanggapi oleh hati bahwa itu adalah af'al Allah (perbuatan) dari pada Allah s.w.t.
Tahap 3
Mengqasadkan diri kita di dalam ilmu Allah iatu segala apa yang akan berlaku semuanya adalah di dalam ilmu dan ketentuan Allah. (LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL-ALIYYIL AZHIM) Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan(daya dan kekuatan) Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Hadis Rasulullah s.a.w
LA TATAHARRAKU DZARRATUN ILLA BI IDZNILLAHI.
Tidak bergerak satu zarrah juapun melainkan atas izin Allah.
Untuk mencapai tahap yang sempurna harus perbanyakanlah kita beribadah kepada Allah kerana semakin kita dekat dan mesra dengan Allah semakin tinggi dan menyerlah apa yang kita tuntut ini.
Di dalam mengamalkan amalan ini janganlah ada sifat sombong, riak, takbur, hasad dengki di dalam diri kita kerana sekiranya ada salah satu dari sifat-sifat ini di dalam diri kita maka amalan ini tidak akan menjadi kerana ilmu ini juga berada di dalam qudrat iradat Allah. Serahkan segala-galanya pada urusan Allah kerana kita adalah manusia yang lemah yang tiada daya dan kekuatan.
Perhatian:Laku cara amalan ini harus diterangkan dengan sempurna sebelum dipraktikkan.Segala penerangan diatas khusus bagi yang pernah ikut serta latihan Motivasi & Meditasi K.Wali.Jadilah manusia yang mulia dimuka bumi ini dan mempunyai sifat kasih sayang terhadap segala makhluk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar