Minggu, 25 September 2011

MANAKIB SHOHIBUL MANFAAT

Manakib Tgl 25 September 2011

inti isi ceramah Wakil Talqin Tangerang
KH.S
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ (٤٥)
45. bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs.29/Al-Ankabut:45)
Mengapa sholat mah sholat tapi maksiat jalan terus ?
Karena hatinya lupa pada Allah, dan tidak ada Zikirnya dihatinya.


Allah Azza Wa Jalla Berfirman :
وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

"Tidaklah sholat (ibadah) mereka (kaum musyrik) di sekitar Baitullah itu, kecuali hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". (QS Al Anfal 35)

Alhamdulillah, kita sebagai Ikhwan TQN telah diajarkan untuk bisa berdzikir kepada Allah dimana saja kapan saja tanpa mengenal waktu (dzikir Khofi). Indra yang lain akan berfungsi baik juga, tidak akan berbuat maksiat jika lisan (dzikir Jahar) dan hati (dzikir Khofi) senantiasa selalu berdzikir

Senin, 19 September 2011

PEMAKAMAN SYEKH KH A SHOHIBULWAFA TAJUL ARIFIN

Subhanallah, gema Dzikir terus berkumandang tiada henti dari senin 5/9/2011 siang hingga selasa pagi ini. Ribuan ikhwan yang datang dari berbagai penjuru tanah air, tiada hentinya terus melantunkan dzikir, tahlil sambil berlinang air mata. Tanda kecintaan mereka serta kesedihan yang mendalam atas wafatnya Guru Mursyid TQN, Hadrotu Syekh KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin r.a (Abah Anom), dan merekapun melaksanakan sholat jenazah dan ber ta’ziyah secara bergantian di dalam mesjid Nurul Asror.
Tamu yang berjumlah ribuan tersebut, alhamdulillah masih dapat di jamu dan disiapkan makan oleh pihak keluarga. Hanya sesekali mereka tampak meneteskan air mata, sambil tiada henti melayani para tamu ataupun kerabat yang mulai memenuhi kediaman almarhum. Umi (istri almarhum) masih terlihat tegar dan tetap dapat menerima tamu yang ingin menyampaikan ucapan bela sungkawa.
Seperti air yang terus mengalir, itulah yang dapat digambarkan bagaimana tiada hentinya para ikhwan terus berdatangan ke Pondok Pesantren Suryalaya. Namun dengan demikian, semuanya dapat di kendalikan oleh panitia Ponpes yang dibantu oleh aparat Kepolisian dan TNI.
Hujan yang perlahan mulai turun, tidak menyurutkan para ikhwan beranjak dari halaman mesjid Nurul Asror dan madrasah untuk mengantar almarhum ke haribaaNYA. Tepat pukul 09.00 Wib, dengan diiringi dzikir oleh ribuan ikhwan, jenazah dibawa dengan keranda dari dalam mesjid Nurul Asror menuju ke Puncak Suryalaya.
Sesampainya di lokasi, prosesi pemakamanpun dimulai dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh K.H. Drs. Sandisi dilanjutkan dengan pembacaan sambutan oleh K.H. Zainal Abidin Anwar dan ditutup dengan tahlil oleh K.H. Nur Anom Mubarok, BA.
Hingga berita ini diturunkan, ribuan ikhwan yang ingin ziarah kubur masih tampak bergantian untuk dapat melakukan tahlil di lokasi pemakaman.
Selamat Jalan Guru Mursyid TQN tercinta, dari kami yang selalu merindukanmu